JU-ON: Origins

JU-ON OriginsJu-On adalah film franchise bergenre horor dari Jepang yang dulu populer banget. Sepertinya sekarang pun masih populer makanya dibuatlah series ini. Atau justru dibuat sebagai obat kangen pata fans Ju-On? Aku sendiri udah pernah nonton beberapa filmnya, baik yang versi Jepang maupun versi Amerikanya. Aku masih ingat sejumlah scene yang menyeramkan dari film-film Ju-On dan wujud hantunya. Selebihnya aku nggak ingat lagi karena memang udah lama banget nontonnya. Nama-nama tokohnya pun udah pada lupa. Satu hal penting yang menjadi bekal dasarku nonton series ini adalah bahwa jalan ceritanya akan berpusat pada sebuah rumah yang diselimuti dendam dan kejahatan.

Series ini terdiri dari enam episode dan durasi perepisode-nya rata-rata di bawah tiga puluh menit. Nonton series ini sendirian jam satu malam ibarat lagi ikutan acara uji nyali deh, lol. Tapi nggak begitu juga sih. Soalnya jam segitu aja aku baru bisa nonton leluasa tanpa gangguan. Tapi gara-gara nonton jam segitu aku malah ketiduran waktu nonton episode pertamanya. Habis alurnya lambat banget. Aku bahkan nggak takut sama sekali waktu sosok hantunya muncul. Eits, tapi tunggu… Menjelang akhir episode satu aku baru tersentak oleh jalan ceritanya. Apalagi waktu aku lanjut ke episode dua, tiga, empat, lima dan akhirnya tamat di episode enam! Gila, otakku rasanya mau meledak! Jam setengah lima pagi pun aku nggak merasa ngantuk. Pikiran kayak masih berat dan terkuras banget gara-gara nonton series ini.

“Ju-on terinspirasi dari kejadian nyata. Semua kejadian ini berasal dari satu rumah. Namun, kejadian sebenarnya jauh lebih menakutkan daripada filmnya.”

Jalan cerita series ini memang nggak biasa, misterius, dan bikin aku mikir lebih keras dibanding waktu aku nonton series Sherlock, lol. Berbagai dugaan dan ilmu cocoklogi pun lahir dari rasa penasaran aku, entah benar atau enggak. Serulah pokoknya. Tapi buat yang berjiwa lemah lembut atau nggak bisa nonton adegan seks, kekerasan dan adegan mengerikan yang berdarah-darah, mungkin sebaiknya jauh-jauh dari series yang satu ini karena di series ini semua adegan itu ditampilkan secara eksplisit. Sadis banget! Aku shock waktu melihat adegan pemerkosaan di rumah terkutuk itu, dan lebih shock lagi waktu melihat perut hamil gede yang dibelek terus bayinya ditarik paksa. Hueek! Dan masih banyak lagi adegan-adegan yang bikin mata, hati dan pikiran nggak nyaman. Adegan yang menyayat hati pun ada di series ini, yaitu waktu Kiyomi mendatangi rumah terkutuk itu lagi setelah membunuh Yudai. Aku sangat bisa merasakan kepedihan dan kemarahannya yang berkecamuk. Duh, sedih banget pokoknya.  Kasihan hidupnya hancur banget.

Yasuo & Haruka

Haruka Honjo (Yuina Kuroshima) adalah seorang aktris. Dia hadir sebagai bintang tamu di sebuah program malam televisi yang menayangkan tentang pengalaman paranormal yang dialami seseorang. Acara itu juga dihadiri seorang peneliti paranormal bernama Yasuo Odajima (Yoshiyoshi Arakawa). Haruka tinggal sendirian di apartemennya. Dia bercerita kalau dia sering mendengar suara langkah kecil seperti orang berlari. Yasuo lantas menyarankan Haruka untuk merekam suara itu. Saat mendengarkan rekaman itu, Yasuo justru mendengar isi rekaman yang aneh. Seperti seseorang berbicara dengan suara serak dan lemah namun nggak jelas kata-katanya.

Haruka punya seorang pacar bernama Tetsuya Fukazawa (Kai Inowaki). Karena ingin menikahi Haruka, dia mulai mencari rumah untuk tempat tinggal mereka nanti. Seorang makelar mengajaknya mengunjungi sebuah rumah yang harganya murah. Di rumah itu Tetsuya merasakan aura yang aneh dan di rumah itu pula dia melihat sesosok wanita berbaju putih yang menggendong bayi. Tetsuya berpendapat kalau Haruka mulai merasakan kejadian ganjil di apartemennya karena Tetsuya menginap di sana, setelah sebelumnya dia mengunjungi rumah beraura aneh itu. Dugaan Tetsuya, hantu itu terus mengikutinya ke mana pun dan mulai mengganggu Haruka. Tetsuya memang memiliki indra keenam tapi dia nggak pernah bilang sama Haruka. Dia mendapatkan kelebihan itu dari ibunya, Michiko Fukazawa (Nobuko Sendo).

Yasuo makin tertarik dengan kejadian yang dialami oleh Haruka. Bahkan Yasuo mendatangi rumah terkutuk yang juga didatangi Tetsuya. Saat mendatangi rumah itu Yasuo akhirnya ingat kalau dia pernah tinggal di sana waktu masih kecil sampai umur lima tahun. Berbagai kejadian menyeramkan dan ganjil kembali muncul di benaknya. Yasuo ingat kalau dia pernah melihat sesosok wanita berbaju putih di loteng rumah itu. Wanita itu memberinya seorang bayi. Semenjak tinggal di rumah itu, ayah dan kakak perempuannya meninggal dan dia jadi sebatang kara. Sementara ibunya meninggal sehabis melahirkan Yasuo.

Rumah Terkutuk

Meski rentang waktu series ini jelas dimulai dari tahun 1988 sampai tahun 1997, aku  kadang agak kesulitan mengikuti urutan ceritanya. Alurnya bisa dibilang nggak runut dan disajikan sepotong-sepotong. Bahkan aku merasa waktu kejadiannya seperti tumpang tindih, antara masa kini dan masa lalu yang bisa terjadi di saat bersamaan. Contohnya, di masa kini Kiyomi Kawai (Ririka) mendatangi rumah terkutuk itu malam-malam. Dia berusaha masuk ke rumah kosong itu tapi nggak bisa. Dia lalu menggunakan kayu untuk memecahkan kaca jendelanya yang keras sehingga perlu usaha berulang kali. Di masa lalu di rumah yang sama, Yasuo kecil berdiri menghadap ke jendela dan dia melihat kaca itu pecah dan ada bayangan Kiyomi sedang memecahkan jendela itu. Aneh kan?

Kejadian lain yang menunjukkan dimensi ruang waktu macam ini adalah ketika Yasuo kecil diberi bayi oleh wanita berbaju putih di loteng. Dia lalu berlari ke dekat jendela. Tiba-tiba si bayi nangis sampai Yasuo terkejut dan menjatuhkan bayi itu ke lantai. Lalu dia melihat kaca jendela dipukul-pukul oleh sosok bayangan hitam hingga pecah. Sosok bayangan itu lantas mengambil bayi yang dijatuhkan Yasuo kecil. Dan diduga kuat bayangan hitam itu adalah Kiyomi!(?) Melihat kejadian ini, aku jadi merasa kalau peristiwa-peristiwa mengerikan di rumah terkutuk itu seperti pola yang terus berulang dari waktu ke waktu. Apa yang terjadi di masa sekarang berkaitan erat dan serupa dengan kejadian di masa lalu. Sekilas mirip “lubang cacing” di film Interstellar gitu. Btw, bayangan hitam itu nyeremin banget lho. Padahal sosoknya cuma berupa bayangan  berambut panjang dengan bola mata yang bergerak liar. Raut wajahnya tentu nggak kelihatan, tapi dari gerak tubuhnya dia seperti orang yang panik.

Selain urutan waktunya yang ganjil dan misterius, aku pun dibuat penasaran oleh tokoh Yasuo Odajima dan M. M (Tokio Emoto) adalah seorang tersangka kasus penculikan dan pembunuhan anak yang kini ditahan. Dia secara khusus minta dipertemukan dengan Yasuo. Si M ini kalau nggak salah cuma muncul di episode satu dan empat dan itu pun cuma sebentar, tapi kehadirannya bikin aku penasaran banget. Sekilas wajahnya kelihatan kayak orang baik/polos/bodoh/ tapi waktu dia ngomong dan tanya-tanya soal buku kumpulan kisah paranormal yang digarap Yasuo, ekspresinya nggak lazim dan sulit ditebak.

M

M punya hobi baca koran lama di perpustakaan. Dan setiap ada kasus yang menarik perhatiannya, dia selalu mendatangi lokasi kejadian. Beberapa kali lokasinya sama, yaitu rumah terkutuk itu. Dari M inilah Yasuo mendapat petunjuk soal lokasi rumah tersebut. Aku punya firasat kalau kemunculan tokoh M ini bukan sekadar untuk memberikan petunjuk tersebut pada Yasuo, tapi lebih dari itu. Bukan nggak mungkin dia memiliki kaitan dengan rumah terkutuk itu karena beberapa kali datang ke sana.

Untuk Yasuo, yang bikin aku penasaran adalah keanehan ceritanya soal kakaknya yang meninggal. Entah memang dia bohong atau aku yang salah paham dengan dialognya. Waktu bertemu dengan Detektif Kosaka (Ryushin Tei), dia bilang kalau setelah ayahnya meninggal, dia dan kakaknya dibawa ke rumah yang berbeda dan dia dikasih tahu saudaranya kalau kakaknya meninggal karena sakit. Tapi waktu Detektif Kosaka tanya ke makelar rumah itu, Sasaki (Shiyun Nakamur), yang memang pernah bertemu langsung dengan ayah Yasuo dan tahu soal kasus aneh yang menimpa keluarga Yasuo, bilang kalau kakaknya Yasuo kemungkinan menghilang karena diculik. Sasaki ingat betul soal kaca jendela yang pecah, seperti seseorang berusaha masuk ke rumah itu dan kemungkinan besar menculik kakaknya. Agak berbeda kan dengan cerita Yasuo? Memang Yasuo bilang kalau dia udah lupa sama sekali dengan kejadian itu. Maka aku pun menduga-duga sendiri. Mungkin setelah ditinggal oleh ayah dan kakaknya secara misterius, Yasuo diasuh oleh saudaranya dan diberikan kisah “khayalan” mengenai kepergian kakaknya yang misterius. Yah, biar Yasuo kecil nggak bertanya-tanya terus. Mungkin.

Tapi setelah nonton sampai tamat aku malah kembali curiga sama Yasuo. Di akhir episode Detektif Kosaka menemui Yasuo sambil membawa buku terbaru karya Yasuo, yang di dalamnya ada cerita soal tragedi di rumah terkutuk itu dan soal suami yang mengeluarkan janin dari perut istrinya. Dia heran kenapa Yasuo bisa tahu kalau di perut yang terbelah itu dimasukkan telepon rumah sedangkan polisi nggak pernah memberikan pernyataan publik soal itu. Fakta aneh itu pun cuma diketahui oleh si suami, yang sekarang udah meninggal di penjara karena kejadian aneh. Detektif Kosaka menjamin kalau fakta itu tetap menjadi rahasia kepolisian. Yasuo menjawab kalau dia cuma menduga-duga soal itu dan bilang mungkin itulah alasannya dia dibiarkan hidup: untuk menceritakan kejadian tersebut. Begitu Detektif Kosaka pergi, staf Yasuo, Manami Kuze (Kaho Tsuchimura) mendekati Yasuo dan terkagum-kagum karena dugaan Yasuo kembali benar.

Lalu kenapa tebakan Yasuo itu malah bikin aku curiga? 

Well, sebagai peneliti paranormal aku yakin Yasuo bukan cuma tertarik pada dunia itu. Dia juga pasti punya kemampuan indra keenam. Dan aku yakin kalau kemampuan yang dia miliki adalah retrokognisi.

“Retrokognisi, dari Latin retro berarti “mundur, di belakang” dan kognisi berarti “mengetahui”, yaitu persepsi akan kejadian pada masa lalu atau bisa mengetahui sebuah peristiwa yang telah terjadi pada masa lalu. Pada beberapa peristiwa pembunuhan, ada saja polisi yang memanfaatkan jasa seseorang berkemampuan psi untuk melihat kembali runtut kejadiannya. Mereka dibawa ke lokasi kejadian, dan diminta untuk menceritakan apa yang telah terjadi di masa lalu.”  –  (Wikipedia)

Aku rasa Yasuo cuma mengarang cerita soal memiliki hubungan kekeluargaan dengan gadis hilang yang ada di koran supaya diizinkan masuk ke rumah terkutuk itu. Soalnya rumah tersebut udah dilingkari garis polisi dan mungkin dijaga polisi juga. Begitu dia masuk ke rumah itu, dia bisa membaca kejadian yang pernah terjadi di rumah itu. Dan tebakannya soal telepon rumah itu, mungkin diam-diam dia pergi ke rumahnya Keiichi Masaki dan membaca peristiwa tragis yang terjadi di sana makanya dia bisa tahu soal fakta yang cuma diketahui pihak kepolisian. Aku cukup yakin dengan dugaanku sampai aku sadar kalau nama keluarganya sama dengan mendiang kakak dan ayahnya itu: Odajima. Huh! Baiklah, mungkin Yasuo memang punya hubungan kekeluargaan dengan mereka, tapi dugaanku ini akan tetap aku simpan di blog ini hehe. Siapa tahu ada season keduanya dan dugaanku benar (Ngarep abis!)

Masih ada lagi yang bikin aku bertanya-tanya, yaitu tentang Yasuo kecil. Banyak yang heran kenapa Yasuo baik-baik saja, sementara kakak perempuannya, Kazuha Odajima (Jui Nogimoto), dan ayahnya, Kokichi Odajima (Yuya Matsuura), meninggal setelah menempati rumah itu. Sebenarnya ayahnya bukan meninggal lho, tapi dia menghilang secara misterius! Yasuo kecil melihat peristiwa itu dengan mata kepalanya sendiri. Ayahnya seperti meledak dan berubah jadi asap. Hal yang sama juga terjadi kepada Yusaku Morozumi (Atom Shukugawa), salah satu penghuni rumah terkutuk itu. Dia kelihatan linglung dan berjalan tanpa tujuan setelah mengalami kejadian mengerikan. Lalu tiba-tiba dia berteriak-teriak seperti sekujur tubuhnya kesakitan. Akhirnya dia meledak dan cuma meninggalkan cairan berasap warna merah bercampur gosong di jalanan beraspal. 

Sebelum ayahnya meledak, Yasuo kecil berdiri di dekat jendela besar. Dari sana dia melihat ayahnya yang tampak linglung berjalan entah mau ke mana. Lalu ayahnya menoleh ke arah Yasuo dan menunjukkan wajah terkejut. Ayahnya lalu menjerit seperti kesakitan. Sementara itu Yasuo kecil terus menatap si Ayah dengan sorot dan gerak wajah aneh seperti orang yang punya kekuatan telekinesis macam Carrie-nya Stephen King atau Eleven di series Stranger Things. Bahkan kaca jendela di depannya sampai bergetar hebat. Apa mungkin Yasuo kecilah yang meledakkan ayahnya itu? Yusaku pun meledak saat ada Yasuo di sekitar dia. Seperti ayahnya, Yusaku menoleh ke arah Yasuo dan menjerit-jerit kesakitan. Memang sih nggak dilihatin Yasuo ngapain karena yang muncul di layar cuma ekspresi wajah Yusaku.

Oh, aku lupa bilang kalau ada satu hal lagi yang bikin aku penasaran. Waktu Yasuo pergi ke rumah terkutuk, dia melihat sebuah foto pria dan wanita berdiri berdampingan. Wajah pria terlihat jelas, tapi wajah si wanita nggak kelihatan karena tertimpa cahaya lampu. Yang pria adalah ayah Yasuo, dan yang wanita adalah ibunya, karena Yasuo bilang: “Ibu?”. Ada tanda tanya, mungkin karena Yasuo nggak pernah mengenal wajah ibunya? Ibunya kan meninggal setelah melahirkan Yasuo. Nah, aku tuh penasaran kenapa wajah ibunya disembunyikan gitu. Dan tahu nggak? Aku rasa wajah ayahnya Yasuo lumayan mirip sama wajahnya Hiroshi Sunada, lelaki yang menyekap wanita di rumahnya dan menghamilinya. Aku tahu Hiroshi udah mati dibunuh wanita yang disekapnya, tapi kenapa ya aku merasa mereka memiliki keterikatan? Secara nama keluarganya aja udah beda, lol.

Dengan titel Origins yang disandangnya, aku kira series Ju-On ini akan lebih banyak mengungkapkan kondisi rumah itu sebelum para penghuninya mati, tapi malah lebih sering mempertontonkan kejadian-kejadian mengerikan pada para penghuni setelahnya. Nggak masalah sih buat aku. Cuma aku pengin aja lihat lebih banyak lagi kehidupan Hiroshi Sunada (Yoshiki Urayama) bersama keluarganya sebelum dia menyekap wanita yang akhirnya dihamilinya. Dia pasti orang yang benar-benar “sakit”. Tapi aku udah cukup mendapat jawaban kenapa rumah itu begitu terkutuk dan mengganggu bahkan membunuh para penghuninya tapi tetap aja laku di pasaran. Btw, aku juga bertanya-tanya kenapa si makelar rumah itu nggak mengalami kejadian aneh padahal dia sering datang ke sana?

Yah, semisterius itulah series ini. Banyak yang bikin aku penasaran, termasuk dengan nasib Michiko. Sebelumnya Michiko berkomunikasi dengan hantu wanita di rumah itu dan dia diminta untuk mengubur semuanya. Semuanya itu apa, nggak disebutin. Di akhir cerita Haruka mengubur kaset rekaman yang dulu dia buat sementara Michiko berdiri di belakangnya. Aku nggak yakin apa Michiko masih hidup atau cuma kesurupan. Wajahnya kayak pucat gitu. Dia awalnya ketawa habis gitu nangis. Suara tangisannya serem lho. Dan awalnya dia ada, tapi jadi nggak ada. Aneh kan?

Makanya aku sangat berharap series ini akan ada season keduanya. Endingnya sih udah menunjukkan itu: Toshiki yang menyuruh Kimie Ariyasu (Kana Kurashina) untuk lari, kecurigaan Detektif Kosaka pada Yasuo, nasib Haruka yang dibekap mulutnya oleh Hiroshi, dan apakah usaha Haruka untuk menghentikan kutukan itu memang berhasil. Aku juga pengin membuktikan apakah tebakanku benar hehe. Aku penasaran ke mana bayi yang hilang itu. Apa jangan-jangan dia dibesarkan oleh seseorang dan tumbuh besar menjadi si M yang pembunuh itu? Di series ini kan juga sering ditunjukkan berita-berita di televisi tentang penculikan, pembunuhan, peristiwa tragis di pabrik atau kepala yang ditemukan di sebuah SMA. Aku pikir itu bukan sekadar hiasan, tapi mungkin ada sangkut pautnya dengan rumah terkutuk itu? Tuh kan, aku terlalu banyak berspekulasi. Jadi please… kasih aku season duanya ya. 😀

***

 

 

Sutradara: Sho Miyake

Penulis Skenario: Hiroshi Takahashi dan Takashige Ichise

Berdasarkan Franchise “Ju-On” karya Takashi Shimizu

Musik: Kuniaki Haishima

Tayang Perdana: 3 Juli 2020

Nonton di: Netflix

Rating: 5 dari 5 Bintang

 

Gambar: Dari Berbagai Sumber di Internet

 

 

 

 

 

 

 

 

Ditulis oleh

cuma ingin hidup santai...

Tinggalkan komentar